Selama 3,5 abad bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Belanda dan dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun. Untuk mewujudkan negara yang merdeka perlu adanya nilai juang yang tinggi karena diakukan dengan kesungguhan, tanggung jawab, tanpa paksaan, ikhlas, jujur, tanpa pamrih, pengorbanan dan dengan semangat yang membara.
Dalam proses perumusan Pancasila terdapat nilai-nilai yang dapat kita teladani antara lain:
- Semangat persatuan dan kesatuan
- Semangat pengabdian dan jiwa kepahlawanan.
- Semangan untuk membela dan memperjuangkan hak asasi manusia.
- Mengutaakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Semangat kekeluargaan, kebersamaan, dan juga semangat untuk lebih cinta tanah air.
Karena teman-teman adalah pelajar maka belajar dengan rajin untuk meningkatkan prestasi merupakan nilai juang.
Nilai Kebersamaan dalam Perumusan Pancasila
Dapat Menghargai Pendapat
Pada PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA dapat dipakai sebagai contoh nilai kebersamaan meskipun pada proses tersebut teradi perbedaan pendapat antar tokoh. Perbedaan pendapat tersebut bukan merupakan penyebab munculnya suatu perpecahan, namun para tokoh tersebut tetap menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Manusia pada dasarnya memiliki kepentingan dan kepribadian yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan yang lainnya sehingga terjadi adanya perbedaan pendapat. Jika teman-teman mempunyai pendapat, kemukakanlah supaya orang lain mengerti dan mengetahui, namun pada waktu orang lain mengemukakan pendapatnya maka kita harus memperhatikannya dengan baik-baik. Pada waktu kita melakukan musyawarah , kita tidal boleh memaksakan pendapat kita kepada orang lain atau memotong pembicaraan apalagi menyingggung perasaan orang lain. Perbedaan yang ada sebaiknya menjadi pendorong dalam rangka untuk menyatukan pendapat yang ada.
Manusia pada dasarnya memiliki kepentingan dan kepribadian yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan yang lainnya sehingga terjadi adanya perbedaan pendapat. Jika teman-teman mempunyai pendapat, kemukakanlah supaya orang lain mengerti dan mengetahui, namun pada waktu orang lain mengemukakan pendapatnya maka kita harus memperhatikannya dengan baik-baik. Pada waktu kita melakukan musyawarah , kita tidal boleh memaksakan pendapat kita kepada orang lain atau memotong pembicaraan apalagi menyingggung perasaan orang lain. Perbedaan yang ada sebaiknya menjadi pendorong dalam rangka untuk menyatukan pendapat yang ada.
Musyawarah dan Mufakat
Masih ingat bunyi dari sila keempat dari pancasila kan teman-teman? Berukut adalah makna sila ke-4 dari pancasila :
- Kerakyatan. Berasal dari kata rakyat yang memiliki pengertian sekelompok dari manusia yang mendiami pada suatu wilayah tertentu. Jika kita hubungkan dengan sila ke-4 memiliki arti bahwa kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat. Kerakyatan sering disebut juga sebagai kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah).
- Kerakyatan. Berasal dari kata rakyat yang memiliki pengertian sekelompok dari manusia yang mendiami pada suatu wilayah tertentu. Jika kita hubungkan dengan sila ke-4 memiliki arti bahwa kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat. Kerakyatan sering disebut juga sebagai kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah).
- Hikmat Kebijaksanaan. Pemakaian dari akal pikiran yang sehat haruslah dengan mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Lebih mengutamakan kepentingan rakyat, jujur dan juga bertanggung jawab serta didorong oleh tujuan sesuai dengan hati nurani yang benar-benar jernih.
- Permusyawaratan. Pada saat merumuskan dan memutuskan diambi didasarkan pada bebulatan pendapat/ mufakat.
- Perwakilan. Dalam rangka menjalankan kekuasaanya maka rakyat akan memilih wakil-wakilnya yang dapat mewakilinya yang berada di Dewan Perwakilan. Berikut ini merupakan sikap kebersamaan yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Tidak memaksakan kehendak diri kita terhadap orang lain.
- Musayawarah yang dilaksanakan memakai akal pikiran yang sehat.
- Semangat kekeluargaan merupakan dasar dalam musyawarah untuk mufakat.
- Lebih mengutamakan musyawarah dalam rangka pengambilan suatu keputusan.
- Lebih mengedepankan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi/ golongan.
- Dapat menerima dan juga melaksanakan hasil keputusan secara bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar